Serdang bedagai,INTARTA.com — Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Utara, H. Adlin Tambunan, menyatakan keprihatinan dan mengecam keras tindakan penganiayaan terhadap seorang musafir bernama Arjuna Tamaraya (21) di salah satu masjid di Kota Sibolga. Korban yang tengah beristirahat di masjid dilaporkan meninggal dunia setelah dikeroyok tiga pria pada Jumat (31/10).
Adlin menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Pelaku yang terlibat harus diproses dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum,” katanya saat ditemui wartawan di Sei Rampah, Selasa (4/11).
Menurutnya, masjid seharusnya menjadi ruang paling aman dan nyaman, bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat singgah terutama bagi musafir. Ia menilai peristiwa tersebut mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran Islam yang menjunjung tinggi penghormatan kepada tamu.
“Kalau pun ada orang yang dinilai mencurigakan, cara yang benar adalah bertanya secara baik-baik dan bermusyawarah dengan pengurus masjid. Bila ditemukan pelanggaran, serahkan kepada pihak berwenang, bukan dihakimi sendiri,” tegasnya.
Adlin mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat rasa persaudaraan dan menjaga kehormatan rumah ibadah sebagai tempat yang penuh kedamaian.
“Kita berharap kejadian tragis seperti ini tidak terulang lagi, khususnya di lingkungan masjid di Sumatera Utara,” ujarnya.(DH)
