SERDANG BEDAGAI,INTARTA — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) selama beberapa hari terakhir menyebabkan ribuan rumah warga terendam banjir. Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, sedikitnya 2.350 rumah di dua kecamatan terdampak genangan air dengan ketinggian mencapai 20 hingga 50 sentimeter.
Banjir terparah terjadi di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, di mana 15 dusun dilaporkan terendam. Tak hanya pemukiman, air juga masuk ke area sekolah dan rumah ibadah, memaksa aktivitas warga lumpuh sementara.Kepala Desa Pekan Tanjung Beringin, Indra, menyebut kondisi terberat dialami warga di empat dusun utama. Meski begitu, hingga Kamis (23/10/2025), belum ada laporan warga yang mengungsi.
“Kondisi terparah berada di Dusun I sampai IV. Air masih tinggi, tapi warga memilih bertahan di rumah masing-masing,” ujar Indra saat ditemui di lokasi banjir.
Banjir yang telah berlangsung hampir sepekan ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang membuat Sungai Bedagai meluap. Air yang belum sepenuhnya surut memperparah genangan di wilayah rendah.Pelaksana Tugas Kepala BPBD Sergai menjelaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan di lapangan dan menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.
“Total ada 2.350 rumah terdampak di dua kecamatan, Sei Rampah dan Tanjung Beringin. Sebagian wilayah memang mulai surut, tapi beberapa titik masih tergenang karena aliran sungai belum turun,” jelasnya.
Ia menegaskan, BPBD tetap siaga 24 jam mengantisipasi kemungkinan hujan susulan yang dapat memperluas wilayah genangan. Tim juga disiagakan untuk melakukan evakuasi bila kondisi memburuk.
“Kami terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi air sungai. Petugas bersama aparat desa berjaga untuk memastikan keselamatan warga,” tambahnya.
Sementara itu, dari wilayah Kota Tebing Tinggi, kondisi masih aman dari ancaman banjir. Kepala Pelaksana BPBD Tebing Tinggi, Nasrin Nasution, melalui Kabid Iman Silaban, menyebutkan belum ada wilayah di kota tersebut yang terdampak banjir kiriman dari Sergai.
“Kondisi Kota Tebing Tinggi sejauh ini masih aman. Namun masyarakat tetap kami imbau waspada karena curah hujan di daerah pegunungan masih cukup tinggi,” ujar Iman.
Banjir tahunan di kawasan pesisir dan dataran rendah Serdang Bedagai ini bukan yang pertama. Warga mengaku sudah terbiasa menghadapi genangan musiman setiap kali curah hujan meningkat. Namun kali ini, durasi genangan yang lebih lama menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyakit dan kerusakan rumah.
Di tengah kondisi itu, solidaritas warga tampak masih kuat. Beberapa kelompok masyarakat bersama aparat desa saling membantu mengevakuasi barang dan membersihkan drainase agar aliran air lebih lancar.
Meski air belum sepenuhnya surut, warga berharap banjir segera reda dan aktivitas kembali normal. “Yang penting anak-anak bisa sekolah lagi dan air cepat turun,” kata seorang warga setempat.(DH)

							










