Scroll Untuk Membaca
BeritaEkonomiTerkini

Musim Tanam Tiba, Buruh Tani Sergai Nikmati Kenaikan Upah

Musim Tanam Tiba, Buruh Tani Sergai Nikmati Kenaikan Upah
Empat orang Buruh petani warga kecamatan Teluk Mengkudu nikmati secangkir teh hangat dan kue saat istirahat.

Teluk Mengkudu– INTARTA.com | Musim tanam padi yang tiba membawa berkah bagi para buruh tani di Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Upah harian mereka mengalami sedikit peningkatan, memberikan angin segar di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.

Scroll Untuk Membaca
Iklan

Para buruh tani kini menerima upah sebesar Rp 65.000 per rantai untuk pekerjaan mencabut dan menanam bibit padi. Satu rantai di wilayah ini umumnya diukur seluas 20×20 meter persegi atau sekitar 400 meter persegi.

Kenaikan ini disambut baik, mengingat upah pada tahun sebelumnya hanya Rp 63.000.

Menurut Supiah (56), seorang buruh tani dari Dusun 5, Desa Pekan Sialang Buah, kenaikan upah ini sangat berarti.

“Tahun ini upah cabut bibit dan tanam sedikit naik dari tahun sebelumnya,” ujar Supiah, yang telah menyelesaikan pekerjaannya menanam bibit padi berusia sekitar 20 hari, Jumat (11/7/2025) pagi.

Kenaikan upah ini tidak bersifat seragam di semua desa. Supiah menjelaskan bahwa di desa lain, upah bisa mencapai Rp 70.000, tergantung dari pemilik lahan dan kondisi spesifik sawah.

Baca Juga :  Tinjau Pos Satkamling, Sat Binmas Polres Tebing Tinggi Ajak Petugas Tingkatkan Kebersamaan dan Kesiapsiagaan

Buruh tani lain yang akrab disapa Pak Jek menambahkan bahwa upah dapat bervariasi berdasarkan kondisi lahan.

“Jika lahan sawah lumpurnya terlalu dalam, kami akan meminta tambahan upah dari pemilik lahan,” jelasnya. Faktor kesulitan kerja sering kali menjadi pertimbangan utama.

Musim Tanam Tiba, Buruh Tani Sergai Nikmati Kenaikan Upah

Para buruh tani ini berharap pemilik lahan dapat memahami kondisi ekonomi saat ini, di mana harga gabah telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500, namun biaya kebutuhan pokok juga terus melambung tinggi.

Mereka berharap pemerintah pusat maupun daerah ikut memperhatikan nasib buruh tani dengan menetapkan standar upah yang lebih layak, mengingat pentingnya peran mereka dalam menjaga ketahanan pangan.

Reporter [0m8en9]