Scroll Untuk Membaca
BeritaHukumTerkini

Polres Sergai dan Labfor Polda Sumut Ungkap Identitas Kerangka dalam Pohon Aren.

Polres Sergai dan Labfor Polda Sumut Ungkap Identitas Kerangka dalam Pohon Aren.

Sei Rampah, INTARTA.com — Polres Serdang Bedagai bersama Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut mengumumkan hasil penyelidikan kasus penemuan tulang belulang manusia yang ditemukan di dalam pohon aren tumbang di Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Sei Rampah.Rilis disampaikan pada Rabu, 19 November 2025, di depan Gedung Sat Reskrim Polres Sergai.

Kapolres Sergai AKBP Jhon Sitepu, didampingi Waka Polres Kompol Candra dan jajaran Labfor, menyatakan identitas kerangka akhirnya terungkap lewat pemeriksaan DNA.

Scroll Untuk Membaca
Iklan

“Hasil uji DNA memastikan korban adalah laki-laki berusia sekitar 20 sampai 25 tahun dan 99,99 persen merupakan anak biologis dari Amrita Hamid,” tegas Kapolres.

Kerangka pertama kali ditemukan pada 9 September 2025, sekitar pukul 16.15 WIB, oleh dua warga, Rian dan Aldi, ketika hendak memanen sawit di belakang rumah warga. Keduanya melihat bentuk mencurigakan di batang pohon aren tumbang, lalu melapor ke Polsek Firdaus.

Kapolsek Firdaus AKP Ahmad Albar memerintahkan Kanit Reskrim IPTU A. Sidabutar bersama personel piket turun ke lokasi Sesampainya di TKP, dipastikan bahwa yang tampak di rongga batang aren itu adalah kerangka manusia.Tim Inafis Polres Sergai kemudian melakukan identifikasi awal sebelum sampel dibawa ke Labfor Polda Sumut.

Baca Juga :  Irigasi Bagus Hasil Panen Meningkat, Petani Semangka Akui Kinerja Dambaan

Menurut Kepala Bioloser Labfor Polda Sumut, Kompol Rafles, pemeriksaan dilakukan terhadap tulang paha, tulang iga, dan gigi korban.

“Kecocokan DNA dengan sampel keluarga sangat kuat. Dari situ identitas biologis korban bisa dipastikan,” ujarnya.

Selain tes DNA, tim forensik juga menetapkan jenis kelamin dan perkiraan usia korban.Kasat Reskrim IPTU Binrob Situngkir menjelaskan sejumlah tindakan Pemeriksaan forensik menyeluruh terhadap kerangka Pencocokan DNA dengan sampel milik Amrik Hamid Penyerahan tulang belulang kepada keluarga setelah identifikasi final Ia menegaskan bahwa status pelaku atau penyebab kematian masih dalam penyelidikan.

“Perkara ini tetap kami dalami. Tersangkanya masih dalam lidik,” kata Binrob.

Rilis kasus turut dihadiri jajaran Polres Sergai, pejabat Labfor Polda Sumut, Tim Dokpol Bhayangkara, Unit Reskrim, Provost, Humas, serta puluhan wartawan.Polres Sergai memastikan penyidikan tidak berhenti pada identifikasi jenazah. Pendalaman motif, waktu kematian, dan dugaan tindak pidana terus dilakukan.

“Kami akan buka setiap kemungkinan. Begitu ada perkembangan, akan segera kami sampaikan,” tutup Kapolres.(DH)